Sujud syukurku duh Gusti..
Masih bisa berteduh di rumah orangtua yang hangat ini, Mamak-Bapak dan seluruh anggota keluarga berkumpul untuk sekedar menonton televisi di ruang keluarga yang mungil. Terbilang mungil karena kami keluarga besar, iya..jumlah anggota keluarga kami banyak. Kami yang tinggal bersama 7 bersaudara, saling bersandar dan makan camilan di waktu sore itu.
Mak,, bress,,, Udan hore Udan (Hujan hore Hujan) ,,
Menambah kekhusyukkan kami untuk tetap tinggal di dalam rumah, tidak lama hujan mengguyur. Eh udan tekek (Hujan Tokek = hujan tapi cuacanya panas) itu kata salah satu kakakku. Ketika keluar, aduh, bau aroma tanah+genting yang baru saja diguyur hujan itu belum ada yang ngalahin.
Blogger, pasti pernah merasakan aroma tanah setelah diguyur hujan.. sekarang itu sudah jarang saya temui lagi. Depan rumah orang tua saya sudah berubah, dulu full tanah, sekarang di konblok. Dulu gentingnya full dari tanah liat, sekarang dari beton. Apalagi sekarang saya tinggal bersama suami di perumahan, bisa terbesit toh, tanah luas sudah nggak ada. Depan rumah saya di aspal, genting saya juga beton. Huffftt,, bau2 aroma itu hilang,, simbah iya betul dirumah mbah masih sangat tradisional. Didepannya ladang dan gentingnya masih dari tanah liat. Semoga bisa segera kerumah simbah, mungkin menunggu kelahiran janin yang ada dikandungan saya.
De', besok bunda akan perkenalkan bau tanah dan genting yang khas setelah terguyur hujan. In Shaa ALLAH, bunda sama ayah akan ajak adek buat nengok mbah uyut di desa sana. Diketeduhan suara kiacu burung, hijaunya tanaman yang tinggi dan banyak, sungai yang mengalir dengan jernih, bau kandang kambing dan sapi di pinggir rumah buyut. Semoga ALLAH masih memberikan umur panjang buat mbah buyut ya de' :)
Dan dede' tau tidak, kalau ternyata bau tanah itu berasal dari Geosmin. "Apa itu Geosmin bunda?".
Ini dia rahasia bau tanah itu :
Sumber : http://ufiunik.blogspot.com/2011/10/rahasia-bau-tanah-selepas-hujan-geosmin.htmlJadi bau tanah saat awal musim hujan itu berasal dari Geosmin yang merupakan senyawa organik yang diproduksi oleh beberapa mikroba yang meliputi Cyanobacteria (alga hijau-biru) dan Actinobacteria (khususnya Streptomyces). Hidung manusia sangat peka terhadap geosmin dan terdeteksi pada konsentrasi kurang dari 5 bagian per triliun. Senyawa tersebut dilepaskan ketika mikroba tersebut mati.
“Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Cerita di Balik Aroma yang diadakan oleh Kakaakin”
suka banget sama bau tanah yang tersiram sudah lama aku gak merasakan aroma itu
ReplyDeleteWah, ternyata si Mom juga dah lama nggak mencium aroma tanah setelah hujan ya? .. berarti saatnya refreshing ke Desa2 mom :D
Deleteiya, Mbak, kalo di sini bau tanah udah susah dirasakan :)
ReplyDeletebetul mak ,, mari kita kepegunungan puasti lebih sejuk :)
DeleteEh ada istilah baru, Hujan Tokek, hehehe. Sekarang sudah jarang sekali ada bau tanah setelah hujan, karena jalan² sudah pada di paving semua. Geosmin, wah dapat pengetahuan baru nih.
ReplyDeleteMatur nuwun partisipasinya, Mbak, sudah tercatat sebagai peserta.
wah dikunjungi promotor acara nih ,, ^^
Deleteiya mas sofyan, sdh kehilangan aroma itu.. Semoga saya beruntung dan menang GA nya :D
Terimakasih sudah berkunjung
Ehm.. kalo sekarang saat hujan turun di perkampungan, yang keciuman cenderung bau got yang mulai terisi air :(
ReplyDeleteTerima kasih udah ikutan di GA Cerita di Balik Aroma :)
Satu lagi Empoenya GA dateng buat nengok blog ini,,
DeleteHehehehe,, apalagi tinggal diperkotaan ya Mom,,aroma sampah yang berserakan :(
Terimakasih sudah berkunjung, semoga lancar GA nya dan saya menjadi salah satu peserta yang beruntung,, Amin,, :)
Mbak kan salah satu pemenang yang berhak dapat pulsa Rp 10 rb di GA yang saya adain. Seingat saya Mbak belum ngirimin nomor hape ke saya. Silakan kirim nope lewat email saya ya, kakaakin@gmail.com
ReplyDeleteThanks
Wah, mom maafkan saya ya, karena cuti hamil, jadi vakum ngeblog, dan baru aktif kembali. Semoga tidak hangus ya hadiahnya ^_^ sudah saya kirim ke email untuk no.HP nya ,,
Delete