Yogyakarta, 22 Desember 2014
Engkau selalu tersenyum saat mobil merah meyambangi rumahmu,,,
Engkau selalu menyambut kami dengan pelukan ciri khas orang tua yang sedang rindu berat kepada anaknya,,,
Sosokmu begitu dikenal dengan nasihat-nasihat yang bijak, kesabaranmu mengantarkan anak-anakmu dengan sukses. Seorang gadis dari desa di daerah Solo-Jawa Tengah, yang bertandang ke Jakarta untuk mencari nafkah dan penghidupan yang layak. Rambut panjang ciri khas anak desa, beserta keluguannya membawamu mendapatkan pekerjaan yang cukup mentereng.
Engkau yang senang bercerita tentang kisah hidupmu bekerja di Femina, bertemu dengan para artis. Tapi badanmu tidak bisa menerima terpaan angin AC, sehingga membuatmu harus mundur dari pekerjaan itu. Ouuhh sayang sekali yah, padahal ketrampilanmu cakap dan dipercaya oleh atasan. Bekerja di sebuah perusahaan ternama, membuat penampilanmu kian menarik.
Akhirnya engkau bertemu dengan sang pangeran pujaan hati, yang akhirnya menikah dan memiliki 2 orang putra yang sholeh dan baik. Salah satunya, sekarang menjadi suamiku. Ibu,,, beribu-ribu terimakasih atas perjuanganmu yang dengan sangat sabar menghadapi anakmu yang satu itu. Doa-doamu melindunginya dari godaan duniawi yang semakin membabi-buta. Iya engkau menyelamatkan anakmu yang menjadi suamiku, dari hal-hal negatif. Sehingga sekarang aku yang menikmati hasilnya. Suami yang sholeh, sabar, pembawaan tenang dan keputusan-keputusan bijak yang engkau ajarkan kepadanya.
Ibu ,, sekarang engkau harus ditempa dengan penyakit "Gagal Ginjal Kronis", yang mengharuskan engkau cuci-darah 2x dalam seminggu. Namun, engkau tetap semangat dengan kondisimu saat ini. Maafkan kami, anak2mu yang belum bisa menemanimu setiap kali engkau melakukan Hemodialisa. Maafkan kami yang belum bisa menemanimu dirumah masa tuamu. Karena kami sudah tinggal masing-masing dan memiliki anak yang harus kami urus dengan saebaik-baiknya. Seperti saat engkau mengajari kami bagaimana menjadi orang tua yang baik dan benar.
Sholat fardhu dan sholat malam tak pernah engkau tinggalkan. Sekarang kami hanya bisa mengunjungimu dan menjemputmu 2 kali dalam seminggu. Doa kami selalu untukmu ibu, semoga engkau selalu dalam lindungan ALLAH dan dalam kebahagiaan.
Love u Ibu, yang telah menjadikanku teman bukan hanya menantu. Ingat sekali saat pertama aku menginap dirumahmu, saat boyongan setelah menikah. Engkau berpesan kepadaku, "Mbak Ari, anggap ibu ini sebagai teman ya. Jangan sungkan-sungkan sama ibu', ibu tidak akan mengekang apapun kepada mbak Ari.".
AMAZING MOTHER IN LAW
Ikut memeriahkan KEB Mother's Day 2014