Eksistensi itu kebutuhan siapa sih?
Kalau saya sih, buat saya dan mungkin akan berdampak untuk yang lain. Contohnya nih saya bekerja kan juga salah satu tujuannya adalah agar eksistensi saya sebagai seorang yang bernama "ari" masih bisa bergaung. Bisa saja saya memutuskan untuk tidak bekerja dan menjadi full mom, namun saat ini saya ternyata masih merasa eksis ketika bekerja.
Salah kah saya sebagai seorang ibu dari 2 orang anak, seakan-akan menjadi manusia yang penuh ego dengan bekerja?
Apa iya hanya dengan bekerja saja saya bisa eksis?
Saya nggak akan jawab salah atau benar ketika saya memilih untuk tetap eksis dengan bekerja. Toh buktinya memang iya begitu kenyataannya. Jika saya memilih untuk tidak bekerja dengan office hour dan stay at home apa saya nggak eksis?? Enggak juga (nah loh bingung kan).
Ternyata banyak juga loh "Mom stay at Home" juga masih bisa berkarya lebih dari yang saya lakukan. Istri temen juga nggak bekerja dan dia bisa memanfaatkan waktunya full untuk menjadi guru bagi anak-anaknya (Homeschooling). Sering share tentang kegiatan-kegiatan yang versi montesorri dan seketika saya merasa bersalah telah meninggalkan anak-anak saya untuk bekerja.
Dilain sisi, ada juga yang nggak bekerja namun dia malah uring-uringan sama anaknya karena kesel dengan polah tingkah anaknya yang katanya menjengkelkan. Ada yang memang seorang istri bak cerita dongeng, semua-semuanya sudah disediakan suami. Nggak masak, nggak nyuci, nggak bersih-bersih dan hanya fokus ke anak dan kongkow bareng komunitas sosialitanya. Ya nggak papa banget, kan suami-suami dia yang nyediain semuanya. Bukan suami kita juga yang biayain, tapi tetep aja di nyinyirin. Karena dibalik kenyiyiran ada yang namanya sirik hahaha...
Saya rasa sih enggak ya, toh apa salahnya kalau dengan begini kita pun bisa bahagia kan. Ego banget lu jadi orangtua, ninggalin anak demi ke eksisan semata. Husshhh ANDA JANGAN JULID
Bisa jamin nggak kalau saya dirumah dan saya bisa menjadi seperti istri teman saya yang sangat pinterest-able untuk bisa bebikinan alat peraga yang ala montessori? Nggaak ada yang bisa jamin
Bisa jamin nggak kalau saya full seharian - anak-anak akan terhindar dari omelan yang nggak jelas saya, karena saya merasa nggak betah dirumah muluk? Nggaak ada yang bisa jamin
Karena sepertinya saya bukan tipe ibu-able yang penyabar bak peri. Tapi saya juga bukan ibu bak penyihir kok,,
Saya bisa menyalurkan energi positif ke anak-anak kalau saya merasa bahagia.. Katanya kan Happy Mommy, Happy Kids kan? itu saya setuju banget,, ibarat kita mau ngisi bahan bakar untuk kendaraan, nah gimana kita bisa ngisi kalau tengki POM nya kosong.. ibaratnya nggak nyambung banget xoxoxo..
Ini kata psikolog di salah satu acara parenting yang saya ikuti, kalau misal emaknya lagi laper mendingan makan dulu sebelum nyuapin anak. Kenapa?? Karena nanti kalau suapin anak dulu, emaknya udah nggak konsen dan akhirnya si anak diminta cepet-cepet makannya dan ya jadi kebiasaan nggak bagus kan buat anak.
Eksis yang seperti apa sebaiknya?
Semua bentuk eksis yang masih dalam batas kewajaran dan ada manfaatnya saya rasa itu semua baik. Ingat ya eksis itu bukan sekedar PAMER loh ya,, hanya menunjukkan kita ada dan bisa memberikan nilai plus.
Misal sering-sering deh ikut kumpulan arisan atau ketika jenguk orang sakit atau melayat atau kondangan dan sejenisnya. Aktif kalau diajak jadi panitia yang kira-kira acaranya memang memberikan manfaat yang baik. Share hal-hal positif tapi jangan berlebihan please,,
Apalagi sekarang gampang banget kok kalau kita mau eksis, banyak media sosial yang support itu. Ibu-ibu yang baik sekalian, please eksis lah kalau itu membuatmu bahagia dan bermanfaat. Tapi tolong ya jangan pamer yang bikin kamu di nyiyirin hahaha,, ya segimanapun kita share,, ada aja tim nyinyir yang siap sedia menjadi haters.
Jadi ibu eksis itu salah adalah mitos (bagi saya)
Yang membuat salah adalah cara pandang kita aja. Bener aja kata Syahrini "ANDA JANGAN JULID" ,, iya jangan banyak julid ya, banyak-banyakin cari duit aja biar kita nggak kekurangan bahan obrolan. Kalau banyak duit kan yang kita lihat OL SHOP bukan Kehidupan orang lain hahaha... Husst Anda Jangan Julid (pasti ada yang komentar, banyak-banyak dzikir dong bukan banyakin cari duit -- hahaha -- emang situ tau kalau pas cari duit kita berdoa dulu kali sist)
Unfaedah banget obrolannya ya.. Hussst Anda Jangan Julid
Selamat menjemput ke eksistensian kalian hai para ibu-ibu .. baik yang dirumah maupun bekerja maupun dua-duanya lah... cari terus kebahagiaan dalam bentuk sederhana atau mewah hahaha..
Happy Mom - Happy Kids
iyaa
ReplyDeleteenggak salah kok, selama ada kesepakatan bersama keluarga, yahh orang lain mah bisa apa, wkk
Iya kan.. Orang lain mah bisa komentar 😅
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHai mba ari mengapa dirimu baru ngeblog sekarang? #komen cem apa ini hihihik
ReplyDeleteKarena eksis adalah kebutuhan en hak tiap individu yesss
Eksis yang bermanfaat en ga julid hahhahahahhahw
Aku baru tau istilah julid pertama kali datengnya dari syahrini ta, takirain dari akun akun hocip hahhahha
hahaha,, iya aku tenggelam dalam kerinduan mbak gus..
Deleteiya quetonya syahrini itu emang mengena.. aku syuka syantik ,, hahaha
ga salah kok selama saling pengertian ya mbak
ReplyDeleteiya bener mbak,, saling pengertian thats the point :-*
DeleteSepakat banget mba, alih-alih terus mengeluh dengan keadaan baik itu mom at home atau working mom lebih baik produktif dan berkarya :D
ReplyDeleteyess,, mari berkarya yang positif, siapa tau bisa menularkan hal-hal baik..
Deletesetuju ah,, :-*