Hal yang membuat hati seperti pecah adalah melihat anak sakit. Anak adalah impian dan harapan (mungkin) bagi setiap orangtua. Begitu mereka sakit, duh kayak pengen nuker rasa sakit itu ke diri kita (sebagai orangtua). Tapi kalau kita yang sakit, siapa dong yang jagain anak kita. Siapapun yang sakit, kita tidak pernah menginginkannya.
Batuk-pilek disertai demam sepertinya sudah menjadi paket ketika anak sakit. Ya seperti biasanya, saya hanya melakukan terapi makanan, melakukan pemijatan, ke dokter kalau memang sudah 3hari tidak sembuh-sembuh dan semakin tidak menunjukkan membaik kondisinya.
Anak kedua si Nai, batuk-batuk yang tidak berhenti disertai dengan demam sudah 3 hari. Akhirnya saya bawa ke dokter, namun 2 hari setelahnya tidak ada perubahan yang signifikan. Malahan kok demamnya ngendon terus dan ketika diberikan obat penurun panas, hanya bertahan tidak sampai 1 jam dan kembali panas.
PANIK??