Wednesday, October 24, 2018

[pengalaman] Ketika Anak Kena Pneumonia


Hal yang membuat hati seperti pecah adalah melihat anak sakit. Anak adalah impian dan harapan (mungkin) bagi setiap orangtua. Begitu mereka sakit, duh kayak pengen nuker rasa sakit itu ke diri kita (sebagai orangtua). Tapi kalau kita yang sakit, siapa dong yang jagain anak kita. Siapapun yang sakit, kita tidak pernah menginginkannya. 

Batuk-pilek disertai demam sepertinya sudah menjadi paket ketika anak sakit. Ya seperti biasanya, saya hanya melakukan terapi makanan, melakukan pemijatan, ke dokter kalau memang sudah 3hari tidak sembuh-sembuh dan semakin tidak menunjukkan membaik kondisinya. 

Anak kedua si Nai, batuk-batuk yang tidak berhenti disertai dengan demam sudah 3 hari. Akhirnya saya bawa ke dokter, namun 2 hari setelahnya tidak ada perubahan yang signifikan. Malahan kok demamnya ngendon terus dan ketika diberikan obat penurun panas, hanya bertahan tidak sampai 1 jam dan kembali panas.

PANIK?? 

Oke baik, saya tetap mencoba tenang dan berfikir kelanjutannya saya harus gimana. Kondisi ini terjadi setelah 1 minggu suami pergi ke Malaysia untuk S3nya. Campur aduklah perasaanya, karena baru aja peralihan dari tiap hari dengan suami, tetiba harus single fighter. Ku terjatuh gaes LOL

Kemudian saya ke IGD untuk kembali memeriksakan si Nai, dan diberikan obat penurun panas lewat dubur. Dokter bilang, cek lagi jika nafas lebih dari 40 kali per menit maka segera bawa ke RS. Oke setelahnya saya selalu menghitung berapa kali si Nai bernafas. Pagi setelahnya si Nai masih panas, dan cara nafasnya lebih dari 40. Bergegas saya langsung ke RS, namun saya mencoba alternatif dokter lain. Setelah di cek ternyata dari dokter sebelumnya juga mendeteksi sama bahwa si Nai terkena pneumonia

Lemes denger ini, dan Nai harus rawat inap. 

Apa itu Pneumonia ?

Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab utama pneumonia adalah bakteri, virus dan fungi. Yang berisiko tinggi menderita infeksi ini adalah anak-anak di bawah 2 tahun dan manula. (sumber : http://ayahbunda.co.id) 

Gejala Pneumonia yang ada pada Nai :

  • Batuk berkepanjangan lebih dari 5 hari (sebelum rawat inap)
  • Panas selama batuk itu berlangsung
  • Nafsu makan berkurang (ya karena batuk kan jadi nggak nafsu makan, apa yang dimakan juga banyak yang dikeluarkan)
  • Rewel, pasti
  • Nafas lebih dari 40 kali per menit dalam keadaan normal (maksudnya dia dalam posisi tidak habis aktifitas seperti lari-lari, dalam keadaan tidur saya menghitungnya)
  • Ketika bernafas cepat ada semacam cekungan di dada. Jadi nafasnya itu dalam banget. 

Tindakan ketika rawat inap :

  • Hari pertama, langsung diinfus dan diberikan antibiotik lewat infus. Dilakukan nebu (diuap) untuk bisa mengencerkan dahaknya. 
  • Masuk ruang perawatan, dipasang alat untuk mengetahui tingkat oxymeter (alat untuk mengetahui kadar oksigen dalam tubuh) yang dipasang dijari tangan. Normalnya diatas 90, dan kemarin Nai hanya mencapai sekitar 50, jadi harus dikasih oksigen. 
oxymeter
  • Suntik antibiotik, perhari itu 4 kali untuk proses pemberian antibiotik yaitu per 6 jam. Untungnya lewat infus ya, jadi nggak melulu di suntik langsung ke Nai.
  • Dilakukan penguapan dengan nebulizer, dilakukan 3 kali sehari. Per 8 jam sekali Nai di uap, nah ini yang kadang bikin rewel. Karena ketika baru nyenyak-nyenyaknya tidur, Nai harus bangun untuk dilakukan nebu. Sedih,,, huhuhu
  • Dilakukan rontgen/CT Scan untuk paru-parunya, dan ada bercak-bercak putih di paru-paru Nai. Jenis Pneumonia Nai adalah karena bakteri. Dari mana? nanti kita lanjutkan di apa penyebab Pneumonia.
  • Selalu dicek kadar oksigennya, dan setiap hari dokter memantau kondisi paru-parunya. Jika masih ada seperti bunyi "kresek2" gitu atau gimanalah ku tak tahu, berarti masih ada bakteri dalam tubuhnya.
  • Selama 5 hari Nai harus berada di RS, sedih karena anaknya udah ngamuk-ngamuk bosan. 
  • Setelahnya Nai di imunisasi Pneumokokus, dilakukan setelah 1minggu keluar dari RS.
Alhamdulillah di hari ke-5 Nai boleh pulang

Apa penyebab Pneumonia?

  • Virus, mungkin bisa didapat di RS atau di lingkungan sekitar. 
  • Bakteri
  • ASAP ROKOK (Aku benci dengan orang yang nggak tau tempat dan kondisi ketika meroko dan masih menyisakan residu dibaju dan lain-lainya. Jadi please ya, bagi para perokok kalau kalian mau dekat dengan anak-anak silakan bersihkan diri kalian. Karena anak saya merasakannya, aku sangat sedih). Bulu hidung itu hanya menyaring seperti debu, namun kalau asap rokok itu si bulu hidung melemah boss, jadi tidak bisa maksimal menyaring.

Cara penularannya?

Melalui udara, jadi cepat banget proses penyebarannya. Anak-anak yang terkena Pneumonia lebih baik untuk dirawat intensif. 


Cara pencegahannya?

  • Imunisasi Pneumokokus, harganya sekitar 400 sampai 500 ribu. 
  • Jauhkan anak-anak dari asap rokok atau residunya
  • Hindarkan dari orang dewasa / anak-anak yang mengidap penyakit tersebut
  • Kondisi anak harus dalam keadaan fit, tapi mana bisa kita 24jam menjaga kondisi ini. Usahanya berikan makanan bergizi dan pelukan cinta ❤

Semoga ini bisa membantu bagi orangtua yang anakny sedang dalam usia rentan terkena penyakit. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan jangan lupa investasi lewat imunisasi. 

Sebelumnya kami tidak melakukan imunisasi, ya judge kami dengan orangtua tidak terdidik. Saya akan bahas dilain kesempatan untuk kami yang MANTAN KONTRA IMUNISASI. Tapi alhamdulillah ALLAH kasih jalan lain, sekarang kami PRO IMUNISASI

Jadi please atuh, kalau memang ada orangtua yang masih KONTRA dengan imunisasi atau masih bimbang dan galau dengan Imunisasi, bisa cari detail ke dokter yang berkompeten. Atau bisa tanya ke saya kenapa dulu kontra dan sekarang pro?

Sehat-sehat selalu ya untuk anak-anak kita. Semoga ini pertama dan terakhir kalinya untuk Nai rawat inap (kecuali kalau nanti dia melahirkan anaknya LOL) untuk urusan sakit. 

Ya ALLAH lindungilah anak-anak kami dari sisi kanan-kiri-depan-belakang-atas-bawah, dari segela penjuru dari hal-hal yang tidak baik, dari segala macam penyakit kecil-besar-ringan-berat-langka, jauhkanlah anak-anak kami dari virus-virus dan bakteri-bakteri jahat. 

2 comments:

  1. Mau tau ceritanya dari yang kontra sekarang kok bisa jadi pro imunisasi, Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke,, siap untuk cerita mbak,
      nanti di blog selanjutnya mbak :-*

      Delete

 

Instagram @pujiariningsih

back 2 right way Template by Ipietoon Cute Blog Design